Laporkan Istri ke KPK

Sepasang suami istri seperti biasa, mereka duduk bercengkerama setelah makan malam bersama. Seharian bekerja sebagai pegawai biasa di sebuah instansi pemerintah cukup menguras energinya. Bersenda gurau dengan keluarganya adalah obat sekaligus sarana melepaskan segenap beban dan keruwetan urusan di kantornya. Bagaimana dengan Anda?

Sambil menyeruput teh hangat (tanpa gula) yang dihidangkan sang istri, lelaki paruh baya itu membuka percakapannya. 



(+) Diajeng, terima kasih atas segala dukungan dan cinta Diajeng yang tercurah selama ini ya. Meski belum sepenuhnya dapat mencapai apa yang kita impikan, kita akan tetap berjalan beriring menggapai asa bersama.

(-) Tentu saja Mas. Adakah sesuatu yang sedang mengganggu pikiran Mas saat ini? Saya perhatikan, nampaknya ada sesuatu yang ingin disampaikan. 

(+) Memang tak salah saya memilih. Diajeng tak hanya cantik dan baik, tapi juga cerdas. Selalu dapat membaca yang tersirat.

(-) Ah, sudahlah Mas, sampaikan saja. Hal apakah gerangan, berani-beraninya mengganggu pikiran Masku.

(+) Mohon maaf ya Jeng, akhirnya saya harus berani melaporkan Diajeng ke pihak berwajib, KPK.

Deg. Detak jantung sang istri seperti berhenti beberapa saat. Setengah tak percaya, lelaki yang dicintainya itu akan melaporkan dirinya pada lembaga anti suap KPK. Setega itu kah? 

( -) Salah saya apa Mas?

(+) Tak ada Jeng. Kamu sungguh baik.

( -) Lalu, mengapa saya dilaporkan?

(+) Ya tentu saja Jeng, keberatankah?

( -) Saya tak mengerti Mas.

(+) Maaf ya Jeng, saya harus jujur.

(- ) Iya, tapi mengapa saya dilaporkan?

(+) Diajeng sayang, sudah ada edaran dari Menpan. Seluruh PNS harus melaporkan kekayaannya. Diajeng adalah harta terbaik dan termewah yang Mas punyai. Tak bersediakah dilaporkan ke KPK?

( -) Ooh...#*@?

http://m.news.viva.co.id/news/read/582740-menteri-pan-rb--semua-pns-wajib-lapor-kekayaan-ke-kpk


Just kidding !!

Tweet